Transformasi Birokrasi: Membangun Jembatan Menuju Kalimantan sebagai Superhub Ekonomi Nusantara
Transformasi Birokrasi Menuju Kalimantan sebagai Superhub Ekonomi Nusantara
Mengubah Wajah Birokrasi Demi Mewujudkan Mimpi Superhub
Ekonomi di Kalimantan
Kalimantan, pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alamnya, sedang dalam perjalanan menuju transformasi besar. Transformasi itu tidak lain adalah untuk menjadikan Kalimantan sebagai superhub ekonomi nasional. Dalam suatu acara yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono, menyoroti pentingnya percepatan transformasi birokrasi.
Bambang Hendroyono menggarisbawahi bahwa birokrasi yang
terbelit-belit dengan kertas harus segera berubah. Kini, saatnya birokrasi
bergerak lincah dengan data dan informasi berbasis digital. "Birokrasi
harus berdampak dan tidak boleh berbelit-belit dengan tumpukan kertas. Birokrasi
harus lincah dan cepat ditopang oleh pemerintahan digital berbasis data dan
informasi," ujarnya.
Transformasi birokrasi tidak hanya sebuah kebutuhan internal
pemerintah, tetapi juga merupakan salah satu langkah mencegah tiga krisis
global, yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan pencemaran
lingkungan. Namun, untuk mewujudkan transformasi ini, diperlukan komitmen dari
seluruh lapisan masyarakat. Bambang Hendroyono menekankan, "Oleh karena
itu, kita harus mendayagunakan energi dan komitmen kita semua untuk bertindak
melalui proses transformasi birokrasi, lingkungan, dan sosial ekonomi."
Kalimantan, dengan semua potensinya, harus siap menghadapi
peran baru sebagai Superhub Ekonomi Nusantara. Ini membutuhkan tidak hanya
transformasi birokrasi, tetapi juga konsep kepemimpinan transglobal. Konsep ini
tertuang dalam Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
jangka panjang dan menengah.
"Saya meyakini bahwa transformasi birokrasi yang
ditopang konsep kepemimpinan transglobal dapat mewujudkan keberlanjutan. Hal
itu terlihat dalam integrasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH) yang menjadi dasar untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan
Menengah," tambahnya.
Dalam sebuah kuliah umum di Universitas Tanjungpura,
Pontianak, Bambang Hendroyono juga mengingatkan mahasiswa tentang tantangan
"triple planet challenges" yang meliputi perubahan iklim, kehilangan
keanekaragaman hayati, dan polusi. Untuk mengatasi tantangan ini, Bambang
menyoroti pentingnya kepemimpinan transglobal yang berlandaskan kecerdasan
kognitif, moral, dan emosional.
Dengan demikian, transformasi birokrasi menjadi langkah awal
yang krusial menuju mimpi besar Kalimantan sebagai Superhub Ekonomi Nusantara.
Ini adalah tantangan bagi semua pihak, namun juga merupakan peluang besar bagi
Indonesia untuk menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif.