Robert Kiyosaki Ungkap Rahasia Mengajarkan Anak Cara Menjadi Kaya Raya
Foto : Thenationview |
Pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini tidak bisa
diremehkan. Robert Kiyosaki, dalam bukunya "Increase Your Financial
IQ", membahas evolusi manusia dalam empat zaman: Zaman Pemburu-Pengumpul,
Zaman Agraris, Zaman Industri, dan Zaman Informasi. Saat ini, kita hidup di era
informasi, di mana teknologi dan aksesibilitas data sangat tinggi. Namun, kondisi
ini juga meningkatkan risiko kehilangan uang lebih cepat.
Arus informasi yang deras dan berubah cepat dapat membuat anak-anak bingung dan sulit mengelola keuangan dengan efektif. Kunci utama untuk literasi keuangan adalah bersikap proaktif, bukan reaktif terhadap informasi. Inilah mengapa pendidikan finansial sejak dini sangat penting. Bagaimana cara mengajarkan literasi keuangan pada anak?
Pendidikan finansial anak datang dari dua sumber utama:
Belajar dari kesalahan mereka sendiri (yang bisa sangat mahal atau merugikan).
Belajar dari orang tua.
Oleh karena itu, orang tua harus mengambil pendekatan
proaktif dalam membantu anak-anak memahami keuangan, memastikan mereka siap
menghadapi masa depan yang sukses dan tidak menjadi beban finansial bagi orang
tua atau masyarakat.
Mengapa Orang Tua Harus Mengajarkan Keuangan Pada Anak
Robert Kiyosaki berpendapat bahwa sistem pendidikan saat ini
tidak memberikan pendidikan keuangan yang cukup bagi anak-anak. Maka dari itu,
tanggung jawab ada pada orang tua. Semakin dini mereka memulai, semakin baik.
Bagi banyak orang tua, mengajarkan literasi keuangan mungkin tampak menakutkan, terutama jika mereka sendiri belum memahami konsep tersebut dengan baik. Kiyosaki sendiri belajar literasi keuangan dari ayah sahabatnya, yang dikenal sebagai "Rich Dad" dan menjadi salah satu orang terkaya di Hawaii karena pemahaman finansialnya yang kuat.
Jika orang tua tidak mengambil langkah untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang uang, anak-anak akan menghadapi tantangan yang sama di masa depan. Anda bisa menghentikan siklus buta huruf finansial ini dengan memulai pendidikan finansial yang tepat. Cara terbaik untuk mengajarkan anak-anak tentang uang adalah dengan membantu mereka memahami konsep arus kas—uang masuk, uang keluar, dan sisa uang pada akhir periode tertentu (sebulan, kuartal, atau tahun).
Mengajarkan anak-anak hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, dan menabung akan membantu mereka menghargai nilai uang. Pendidikan ini harus dimulai jauh sebelum mereka berusia 18 tahun dan dihadapkan pada tawaran kartu kredit yang menggiurkan saat masuk perguruan tinggi.
Belajar Keuangan dengan Bermain
Bagi anak-anak, terutama yang berusia sekitar 9 tahun,
belajar tentang akuntansi, keuangan, dan investasi mungkin terdengar
membosankan. Di sinilah belajar sambil bermain menjadi sangat efektif. Kiyosaki
menyarankan agar orang tua mulai mengajari anak-anak tentang uang sejak dini.
Tidak ada kata terlalu muda untuk belajar literasi keuangan. Waktu ini sangat
tepat untuk menghindari kesalahpahaman tentang keuangan sebelum mereka terpengaruh
oleh teman, acara televisi, dan sumber berpengaruh lainnya.
Dasar-Dasar Literasi Keuangan Menurut Kiyosaki
Menurut Kiyosaki, ada empat komponen dasar yang harus
dipahami orang tua untuk membantu anak-anak mereka sukses dan kaya raya:
1. Memahami Perbedaan Antara Aset dan Liabilitas
Ini adalah inti dari kebebasan finansial. Banyak orang salah
kaprah menganggap rumah sebagai aset, padahal sebenarnya liabilitas karena
menimbulkan biaya seperti hipotek, pemeliharaan, dan pajak. Aset adalah sesuatu
yang memasukkan uang ke dalam saku Anda, sementara liabilitas mengeluarkan uang
darinya. Sebuah rumah bisa menjadi aset jika ada penyewa yang membayar sewa dan
menutupi semua biaya terkait.
2. Arus Kas vs Keuntungan Modal
Anak-anak harus memahami perbedaan antara arus kas dan
keuntungan modal. Keuntungan modal adalah keuntungan yang diperoleh dari
penjualan investasi dengan harga lebih tinggi dari harga beli, yang bisa
seperti berjudi karena bergantung pada faktor-faktor acak. Sebaliknya, arus kas
adalah pendapatan yang dihasilkan secara berkelanjutan dari aset, seperti
penyewaan real estat. Orang kaya cenderung fokus pada arus kas daripada
keuntungan modal.
3. Menjadi Kaya dengan Menggunakan Utang dan Pajak
Orang yang melek finansial tahu bahwa utang dan pajak dapat
digunakan untuk menjadi kaya. Ini melibatkan membedakan antara utang baik dan
utang buruk. Utang buruk berasal dari meminjam uang untuk membeli liabilitas,
sementara utang baik berasal dari meminjam uang untuk membeli aset yang
menghasilkan pendapatan.
4. Mengambil Keputusan Keuangan Sendiri
Salah satu kesalahan terbesar adalah membiarkan orang lain
membuat keputusan keuangan untuk kita. Kita harus mengajarkan anak-anak
pentingnya literasi keuangan dan percaya diri dalam membuat keputusan finansial
mereka sendiri. Orang kaya tidak bergantung pada orang lain; mereka adalah
pelopor yang berpikir untuk diri mereka sendiri dan membuat keputusan keuangan
secara mandiri.
Langkah-Langkah Praktis Mengajarkan Anak-Anak tentang Keuangan
Mulailah dengan langkah-langkah sederhana yang sesuai dengan
usia anak-anak Anda:
Permainan Monopoli atau Simulasi Keuangan: Gunakan permainan
seperti Monopoli untuk mengajarkan konsep dasar keuangan seperti investasi,
arus kas, dan properti.
Tabungan dan Anggaran: Bantu anak-anak membuat anggaran
sederhana untuk pengeluaran dan tabungan mereka. Ini bisa melibatkan pemberian
uang saku dan membantu mereka merencanakan bagaimana menggunakannya.
Berbagi Pengalaman Pribadi: Ceritakan kisah-kisah sukses dan
kesalahan finansial Anda sendiri untuk memberikan contoh nyata.
Buku dan Sumber Daya Edukasi: Berikan buku dan sumber daya
yang dirancang untuk anak-anak tentang keuangan, seperti buku bergambar atau
video edukasi.
Menghindari Perilaku Konsumtif
Anak-anak perlu diajarkan untuk memahami perbedaan antara
kebutuhan dan keinginan. Ajarkan mereka untuk membuat keputusan pembelian yang
bijak dengan mempertimbangkan apakah sesuatu benar-benar dibutuhkan atau hanya
diinginkan. Ini akan membantu mereka menghindari perilaku konsumtif yang dapat
merugikan secara finansial.
Mendidik anak-anak tentang keuangan adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Dengan memulai sejak dini, Anda membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mencapai kebebasan finansial. Seperti yang disampaikan oleh Warren Buffett, “Orang tua seharusnya mulai mengajarkan anak-anak tentang uang sejak mereka di prasekolah.” Anda memiliki kekuatan untuk mengubah masa depan finansial anak-anak Anda dengan memberikan pendidikan keuangan yang mereka butuhkan. Mari kita ambil langkah proaktif dan mulai mengajarkan literasi keuangan kepada generasi berikutnya.