Provinsi Non-Jawa Dominasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2024
Pulau Jawa, yang secara tradisional menjadi lokomotif
ekonomi Indonesia, tak satu pun provinsinya berhasil masuk dalam sepuluh besar
daerah dengan laju pertumbuhan ekonomi tercepat di tahun 2024. Berdasarkan data
terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 Februari 2024,
Indonesia mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,05% pada
tahun 2023, sedikit menurun dari 5,31% di tahun sebelumnya. Sementara itu,
pertumbuhan pada kuartal keempat tahun 2023 mencapai 5,04% secara tahunan.
Maluku Utara memimpin daftar dengan pertumbuhan mengesankan
sebesar 20,49%, terutama berkat sektor pertambangan yang booming. Diikuti oleh
Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Papua Tengah, dan Bali, daerah-daerah ini
menunjukkan performa ekonomi yang kuat, berbeda dengan provinsi-provinsi di
Jawa yang tidak tercatat di daftar ini.
Di sisi lain, tiga provinsi dengan pertumbuhan paling rendah adalah Nusa Tenggara Barat, Papua Barat Daya, dan Nusa Tenggara Timur, dengan pertumbuhan masing-masing 3,52%, 1,82%, dan 1,8% untuk tahun 2023.
Kenaikan terus menerus telah dicatat oleh Maluku Utara, yang mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan selama tiga tahun berturut-turut—16,79% pada 2021, 22,94% pada 2022, dan 20,49% pada 2023.
Foto: Evolusi dan Dampak PDB Regional Berdasarkan Pulau (dalam Persentase), Tahun 2023
|
Dalam skala yang lebih luas, meskipun Pulau Jawa masih mendominasi dengan kontribusi 57,05% terhadap PDB Indonesia, Pulau Sumatera menyusul dengan 22,01%, dan sisanya dibagi antara Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. Pulau Maluku dan Papua secara bersama-sama mencatat pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2023, sebesar 6,94%, disusul oleh Sulawesi dengan 6,37% dan Kalimantan dengan 5,43%.
Pertumbuhan di Pulau Kalimantan, khususnya, menarik
perhatian dengan kenaikan tahunan menjadi 5,43% di tahun 2023, yang lebih
tinggi dari tahun sebelumnya. Sebagian besar pertumbuhan di Kalimantan Timur,
yang mencatat kenaikan 3,24%, didorong oleh sektor pertambangan, konstruksi,
dan industri pengolahan. Selain itu, pembangunan Ibu Kota Negara baru di
Kalimantan juga turut mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Laporan ini menunjukkan dinamika pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang bergerak menuju diversifikasi dan penyebaran yang lebih luas di
luar Jawa.