Peluncuran QRIS di Laos dan Brunei: Langkah Terbaru Menuju Konektivitas Pembayaran ASEAN yang Lebih Luas
Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan bahwa Laos dan Brunei
telah resmi bergabung dalam kerja sama Regional Payment Connectivity (RPC),
termasuk penerapan sistem pembayaran dengan QR Code atau QRIS. Kabar ini
menjadi sorotan kala Bank Pusat Brunei Darussalam (BDCB) menandatangani nota
kesepahaman pada 29 Februari 2024, sementara Bank of The Lao PDR (BoL)
melakukan hal serupa pada 3 April 2024. Dengan bergabungnya BDCB dan BoL,
jumlah partisipan dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN meningkat
menjadi 8 bank sentral.
Kerjasama ini tidak hanya mengenai pembayaran QRIS semata,
melainkan juga tentang mempercepat transaksi lintas negara secara ekonomis. BI
menyatakan komitmen untuk memperluas kerjasama ini melibatkan seluruh negara
anggota ASEAN dan mitra di luar kawasan tersebut. Ini merupakan langkah penting
dalam mewujudkan transaksi keuangan lintas negara yang lebih efisien, murah,
dan aman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan regional.
Selain itu, kerjasama RPC ASEAN juga diharapkan memberikan
sejumlah manfaat ekonomis. Salah satunya adalah mengembangkan konektivitas
pembayaran lintas negara, yang akan memperkuat peran bank sentral dalam
memajukan infrastruktur pembayaran lintas negara dengan QR dan fast payment.
Selain itu, ini juga diharapkan akan meningkatkan akses UMKM ke pasar
internasional, memudahkan perdagangan, remitansi, dan transaksi wisatawan di
negara mitra, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan yang lebih inklusif
di kawasan ASEAN.
Dengan demikian, peluncuran QRIS di Laos dan Brunei bukan
hanya tentang adopsi teknologi pembayaran baru, tetapi juga tentang langkah
strategis dalam mewujudkan visi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
inklusif di kawasan ASEAN.