Misteri Sejarah Terkuak: Lukisan Gua Madagaskar dan Jejak Warisan Kalimantan di Afrika
Dalam lipatan sejarah yang penuh misteri, sebuah temuan baru
telah mengungkap hubungan mendalam antara penduduk kuno Afrika dengan
orang-orang di pulau Kalimantan. Penelitian terbaru yang diungkapkan melalui
seni gua kuno di Madagaskar, menawarkan bukti yang menarik tentang koneksivitas
antar-benua yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
David Burney, seorang profesor Paleobiologi dari University
of Hawaii, memimpin ekspedisi penelitian di Gua Andriamamelo, Madagaskar. Dari
sana, dia menguraikan bagaimana artefak seni gua membawa cahaya baru pada
koneksi sejarah antara Afrika dan Asia, termasuk pengaruh budaya Mesir.
Seni gua yang ditemukan ini menampilkan representasi alam
yang menakjubkan, dengan figur manusia dan hewan yang sebelumnya hanya
digambarkan melalui simbol-simbol dasar di batu-batu Madagaskar. Namun, detail
yang paling menarik muncul dalam bentuk sebuah simbol yang mirip huruf
"H", yang tercatat berulang kali di dalam lukisan tersebut.
Burney mengamati bahwa simbol tersebut serupa dengan 'hawt'
(ሐ) dari
abjad Amharic Ethiopia, yang dilafalkan sebagai 'ha'. Dalam rumpun bahasa
Austronesia, yang terbentang dari Madagaskar hingga Rapa Nui di Pasifik timur,
simbol ini dikaitkan dengan 'napas kehidupan'.
Kesamaan simbol ini juga ditemukan di gua di Kalimantan,
tempat tidak ada temuan serupa di wilayah Indo-Pasifik lainnya. Lukisan di
Kalimantan tersebut diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun.
Temuan ini menambahkan lapisan baru pada teori bahwa budaya
Malagasy di Madagaskar mungkin memiliki akar di Kalimantan, meski dengan
pengaruh dari Afrika timur. Namun, masih banyak misteri seputar kapan penduduk
pertama Malagasy tiba di Madagaskar, sebuah teka-teki yang mungkin mulai
terpecahkan dengan penemuan di Gua Andriamamelo.
Lukisan ini tidak hanya bebas dari pengaruh budaya modern
seperti Kristen, Islam, atau Hindu, tetapi juga menampilkan hewan yang telah
punah seperti penyu raksasa, burung gajah, dan kungkang lemur raksasa, yang
tidak tergambar dalam simbol zebu yang merupakan binatang ternak Madagaskar
selama ribuan tahun.
Penemuan lukisan ini, yang diperkirakan berusia 2.000 tahun,
memberikan wawasan penting tentang migrasi dan pertukaran budaya antar bangsa
di masa lalu, dan menantang kita untuk memikirkan kembali sejarah yang telah
kita kenal.