Legenda Sungai Mahakam: Kisah Pesut yang Menyentuh Hati
Foto : Radio Idola Semarang |
Di tengah keheningan Kalimantan Timur, beredar sebuah
legenda yang menyentuh hati tentang asal-usul Pesut Mahakam, sang maskot
provinsi yang kini langka. Pesut Mahakam adalah hewan mamalia air tawar yang
mirip lumba-lumba, hidup bebas di aliran Mahakam, sungai terpanjang di pulau
tersebut. Namun, seperti banyak cerita yang bertahan melintasi zaman, ini bukan
hanya kisah tentang hewan, melainkan tentang kehidupan, cinta, dan kesalahan
manusia.
Kisah Keluarga Pak Pung
Dahulu kala, di sebuah desa yang damai, hiduplah seorang
pria bernama Pak Pung bersama dua anaknya, seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Mereka mengarungi hari dengan sederhana, Pak Pung sebagai petani dan
nelayan, sementara anak-anaknya membantunya sebatas kemampuan mereka. Kehidupan
mereka berubah ketika ibu mereka meninggal dunia, meninggalkan kekosongan dalam
keluarga kecil tersebut.
Pada suatu pesta panen, Pak Pung bertemu dengan seorang
wanita yang memikat hatinya. Tak lama, mereka menikah, dan wanita itu pun
menjadi bagian dari keluarga mereka. Namun, kebahagiaan ini tidak bertahan
lama. Wanita tersebut mulai menunjukkan sifatnya yang keras terhadap anak-anak
Pak Pung, seringkali menghukum mereka tanpa sebab dan membiarkan mereka
kelaparan.
Malam yang Menentukan
Suatu hari, kedua anak itu diutus untuk mengumpulkan kayu
bakar dan tidak kembali kecuali mereka membawa cukup. Malam itu, mereka gagal
dan harus bermalam di hutan. Kelaparan dan takut, mereka bertemu dengan seorang
kakek misterius yang menuntun mereka ke pohon buah-buahan ajaib. Kakek tersebut
memperingatkan mereka untuk hanya mengambil buah sekali, namun dalam
ketidakmurnian hati anak-anak, mereka melanggar janji tersebut.
Transformasi Mengejutkan
Ketika mereka kembali ke desa, kedua anak itu menemukan
bahwa orang tua mereka telah pindah tanpa memberitahu. Dengan bantuan tetangga,
mereka menemukan rumah baru keluarga mereka. Kelaparan, mereka memakan nasi
ketan yang ditemukan di rumah dan kemudian terjun ke sungai untuk mendinginkan
tubuh mereka.
Pak Pung dan istrinya, yang baru saja kembali, terkejut
menemukan makanan mereka habis. Mereka mengikuti jejak ke sungai dan dengan
terkejut menyadari dua ekor pesut yang berenang di sana adalah anak-anak mereka
yang telah berubah wujud. Kesedihan dan penyesalan menggantikan rasa marah dan
kekecewaan dalam diri sang istri baru.
Warisan Legenda
Itulah asal-usul Pesut Mahakam, sebuah kisah yang
menggambarkan hubungan manusia dengan alam dan konsekuensi dari tindakan kita
terhadap yang lemah. Legenda ini tetap hidup di hati masyarakat Kalimantan
Timur, mengingatkan kita tentang pentingnya kasih sayang dan pemahaman dalam
keluarga.