Kontroversi Alzaitun hingga Capres Pemenang 2024? Bocoran Intel
Terkait Kontroversi Alzaitun dan Kebenarannya
Pertemuan diawali dengan pembicaraan santai mengenai filosofi tongkat seorang Hendropriyono dikaitkan dengan usianya yang tidak lagi muda namun tidak terlalu sering menggunakan tongkat apabila berada di dalam negeri.
Namun saat beberapa menit berlalu, Rhenald Kasali pun melontarkan sebuah pertanyaan pembuka terkati kontroversi Al-zaitun yang akhir-akhir ini viral dan menyeret namanya sebagai seorang pendiri ponpes kontroversi tersebut.
“Ada program intelejen ada pak Hendro ada KW9 dibentuk pemerintah membuat Alzaitun menjadi moderat”ujar Rhenald membuka pembicaraan.
“Ingat sekali saya itu pertama kali ada permintaan sebuah pesantren yaitu alzaitun di awal reformasi, BJ Habibie meminta tim untuk dibentuk bersama Malik Fajar menteri Agama saat itu dari DPR RI ada AM Fatwa,”sahutnya tegas.
Dibentuk tim 11 menuju Alzaitun membuat evaluasi tinggal disana 10 sampai 11 hari untuk mengetahui apa itu Alzaitun dimana waktu itu ia adalah menteri transmigrasi dan perambah hutan dan pernah menjadi sekretaris operasi pengendali pembangunan di review menteri transimigrasi setahun kemudian merangkap sebagai menteri tenaga kerja karena fahmi Idris menjadi anggota legislatif.
Waktu Sidang pertama Hendro baru tahu ada Alzaitun dari menteri agama, setelah itu Presiden Habibie dengan helikopter didahului dengan paspampres dan disitu ada Profesor Jimly Ashidiqie sama-sama rombongan setelah sampai disana Pak Habibie meresmikan.
“Ini dikasih tahu oleh Pak Habibie saat makan siang, beliau mengatakan akan lebih tinggi dari Subang dan mengatakan Panji Gumilang punya wawasan luar biasa dan akan dibangun gedung-gedung nasional,”kata Hendro.
Hendro mengatakan bahwa Pesantren ini anti konsep NII, Pancasilais, berwawasan Kebangsaan. Setiap masalah tergantung lingkungan, berjalan pun saya ditunjuk-tunjuk sebagai pak Kumis dimana bisa saja berubah seiring waktu.
Hendripriyono mengaku sudah tak tahu lagi perkembangan Al-Zaitun karena sudah berganti-ganti Presiden, ia menceritakan suatu waktu Al-Zaitun mengundang puteri Presiden pertama guna meresmikan salah satu gedung Soekarno, Megawati yang diminta datang untuk meresmikan kebetulan berhalangan hadi karena kurang sehat kemudian memerintahkan Hendropriyono untuk meletakkan batu pertama sekaligus datang datang ke peletaka batu pertama pada gedung Bung Hatta yang diresmikan oleh Muetia Hatta.
Megawati sempat berseloroh, “Ini peletakan pertama jangan-jangan tidak ada peletakan batu terakhir”
Waktu pembangunan gedung Bung Hatta dan Bung Karno tidak jauh berbeda, sama halnya saat pembangunan gedung Jenderal Soedirman dan Jenderal Soeharto dimana Tutut lah yang mewakili keluarganya meletakkan batu pertama dengan rentang waktu penyelesaian pembangunan yang tidak terlalu jauh.
Pada saat menghadiri ulang tahun di Al-Zaitun Hendro diundang dan diajak keliling-keliling pesantren bersama para dosennya dan berbicara terkait keberadaan Al-zaitun.
Latar belakang pendidikannya di Muhamadiyah membuatnya tak sulit untuk berbicara dengan tema pesantren. Ia sendiri bersekolah rakyat di Muhamadiyah namun karena berkeinginan masuk “Akmil” maka ia memutuskan untuk tidak bersekolah di Muhamadiyah, sebab dulu sekolah Muhamadiyah itu adalah sekolah bersubsidi sehingga harus ujian negara untul dapat masuk Akademi Militer.
Kembali berfokus pada Alzaitun, ia mengatakan bahwa Al-zaitun lebih berfokus pada Uhuwah Wathoniyah pendidikan darn rasa kebangsaan serta bela negara.Ini pesantren dulu saja sudah 10.000 santrinya dimana santrinya berbahasa Inggris jadi pada saat masuk kesana saya masuk ke barak-barak dari para Santri.
Saat berbicara dengan santri ia mengaku diajak berbasa Inggris oleh santrinya. Sebuah pesantren yang modern. Hendro bertanya,”apakah tidak bicara bahasa Arab?”
Santri menjawab,”kami belajar Bahasa Arab tapi Bahasa Inggris duluan pak karena itukan Bahasa Lingua Franca.”
Hendro mengatakan Al-Zaitun adalah pesantren modern dimana mereka menggunakan Bahasa Inggris seperti Taruna Nusantara.
Hendropriyono membenarkan bahwa Syech Panji Gumilang merupakan alumni Gontor yang kebetulan dia bersama seorang satri Gontor yang satu alumni dengannya yaitu Imam Anshori Saleh bekas wakil ketua Komisi Yudisial yang juga merupakan lulusan Gontor.
Hendro mengatakan ia sangat mengagumi Syech Panji Gumilang yang menguasai dua Bahasa yaitu Inggris dan Arab dimana memiliki pemikiran progresif yang jauh dari aroma NII.
Rhenald Kasali bertanya sebagai Intel dieranya bahkan pernah menjabat kepala BIN pada saat itu, “apakah menerima informasi bahwa ada gerakan disitu?”
“Ada tapi baru informasi, setelah saya dalami kesimpulan kami dari Intelejen BIN waktu itu bahwa dia memang bekas tokoh, namanya sebetulnya bukan Panji Gumilang tapi Abu Toto kemudian berubah nama panjang tapi berbalik dia tidak untuk NII tapi untuk NKRI yang barangkali disebut-sebut sejumlah pengamat ada KW 9 Komando wilayah 9 hal itu terjadi sebelum itu, jadi sebelum dia berbalik,”Jelas Hendropriyono.
“Yang barangkali disebut-sebut sejumlah pengamat ada KW 9 Komando wilayah 9,”tanda Rhenald kasali.
“Sebelum itu jadi sebelum dia berbalik, setelah dia berbalik tidak pernah keluar dari mulutnya Panji bilang bahwa dia itu komandari dari KW 9 tetapi hanya ada didaftar pengusutan kita tetapi setelah kita lihat dia itu begitu memusuhi NII keluarlah orang-orang seperti Imam Supriyanto yang dosen disitu keluar karena tidak setuju karena ideology sudah berubah”.
Hendro menegaskan bahwa sejak saat itu orang NII terus mengangkat di media tertentu lalu membalik cerita yang sebenarnya.
“Saya kan kepala BIN Republik Indonesia jadi kalau dia berlawanan dengan yang bukan NKRI yang negara dalam negara yaitu NII ya is my friend,”tandas Hendro.
Hendro menyatakan bahwa hal itu bukanlah ia yang membuat namun Intelejen yang mengekplomatir jadi mengekploiter keadaan dimana musuhnya musuh pasti akan dipelihara dan digalang.
Hendro menyatakan bahwa dari Presiden ke Presiden Al-zaitun direstui yang mempermasalahkan justru groupnya yang dikeluarkan dari situ, Hendropriyono mengatakan bahwa cerita saat ini menjadi berbalik sehingga dirinya menjadi tidak habis mengerti.
Ia menyatakan bahwa ia sudah tidak lagi berada (diluar) pemerintahan, sikapnya sendiri juga tidak seperti yang diberitakan di media-media karena ia menolak dari dulu ada permasalahan dimana masalah justru muncul baru sekarang.
“Ini aneh tapi nyata dan munculnya baru sekarang dan sejarahnya juga tidak begitu, sikap juga tidak begitu. Tapi karena berkibar-kibarnya di media,”ujar Hendro merujuk pada Trial by the press.
Hendro menyatakan dulu mengikuti barisan mahasiswa yang mengikuti reformasi dan tidak berusaha melawan. Mengikuti Reformasi dengan kesadaran.
“Bapak adalah jenderal TNI yang bersama teman-teman mengantarkan ini pada Dunia baru Reformasi berbeda dengan sebagian yang lain,”tandas Rhenald.
Indonesia belum siap hadapi Hoax dan Simulakra
“Kami masuk di reformasi, gerbang ini jadi harapan kita adalah yang tadinya kekuasaan itu di tangan politik, pemegang kekuasaan politik menjadi hukum karena kita negara hukum. Ternyata hukum juga banyak dilumuri oleh kepentingan sehingga berbalik menjadi siapa yang bisa memegang media, jadi kekuasaan itu ada pada informasi rupanya ini yang di yang bisa membuat jadi viral,”jelas Hendro yang melihat itu sebagai people power.
“Jadi pikiran bisa berubah yang saya heran bisa 180 derajat oleh kepentingan. Jadi Setelah orang mulai menjauhi hukum belum belum sampai kepada hukum distrust kepada hukum tapi sudah muncul informasi-informasi yang sifatnya hoax bahkan sekarang SIMULAKRA.”
Hoax menurut Hendropriyono adalah satu kejadian dalam konteks yang berbeda nda waktu yang berbeda. Peristiwa dalam waktu yang sudah lewat diulang-ulang meski sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya.
Peristiwa yang diputar berulang-ulang oleh media dengan harapan
agar tujuannya sesuai dengan agenda yang diinginkan pelaku. Sementara Simulakra tidak pernah ada kejadian tapi disebut dan diputar berulang kali hingga rakyat percaya.
“Simulakra itu adalah bentuk jamak dari simulacrum yaitu angan-angan yang terus dikobark-kobarkan ke benak orang sampai orang itu percaya penciptaan kebenaran berdasarkan kepentingan tertentu.”tutur Hendropriyono, ia menyatakan bahwa masyarakat Indonesia belum bisa menghadapi hoax dan simulakra.
Menurut Hendro, Singapura paling siap hadapi perang siber
Hendro berpandangan saat ini negara yang mampu menghadapi itu adalah Singapura, dimana baru tujuh bulan yang lalu meresmikan tentaranya menjadi empat angkatan untuk perang di darat, laut dan serta angkatan keempat yang disebut angkatan siber (cyber).
“Saya sudah bertemu dengan kepala stafnya umur 38 tahun ini memimpin ahli-ahli dalam IT krena memang dunia sudah internet of things dan juga artificial intelegence dan dia sebagai subyek. Saya tanya kenapa anda bikin ini?”
Mereka menjawab bahwa mereka adalah Hub di Asia Tenggara jadi jika tidak membangun pertahanan Asia Tenggara bisa jebol menurut mereka. Hal inilah yang membuat Hendro terkejut sekaligus sadar bahwa Indonesia perlu melakukan persiapan serupa. Menurutnya, mungkin saat ini ide tersebut belum dapat diterapkan karena Indonesia sudah punya psuat cyber Nasional BIN, BAIS juga punya Cyber begitu pula Kepolisian.
Meski begitu menurut Hendro yang dimaksud bukanlah itu karena yang ada saat ini hanyalah organisasi Staf sedangkan yang saya sampaikan ini adalah organisasi Staf sekaligus komando, jadi kepala Staf memiliki jaringan kaki tangan yang luas hingga ke bawah. Organisasi Staf sendiri hanya berisi deputi-deputi namun tak memiliki kemampuan eksekusi karena hanya sebatas advicing dan kajian. Sementara dengan sistem angkatan siber dapat menjangkau desa dan dusun yang siap untuk perang siber.
“Apakah ada kendala dalam melaksanakan ini?”tanya Hendropriyono pada kepala staf siber itu.
“Kendalanya Cuma satu, tak ada satupun yang mau mengenakan seragam,”sahut kepala staf tersebut dalam narasi Hendro disusul dengan tawa keduanya.
Menurut kepala Staf tersebut seragam identic dengan rumah yatim piatu.Dengan tata berpakaian ala sipil persis seperti seorang reskrim. Netizen yang berpengaruh yang direkrut untuk menggunakan Smart Teknologi bukan pakian seragam pasukan lapangan.
Menurutnya, jika melihat dari gejala sosial saat ini secara umum globalisasi beda di Indonesia dengan negara lain dimana di Indonesia melihat orang berseragam masyarakat cenderung segan tapi di negara-negara liberal sebaliknya, justru menganggap rendah. Disana diterima dimana netizen yang berpengaruh kumpul di kesatuan ini dimana agak sulit melakukan apel.
Hendro kagum dimana negara sekecil itu dipikirkan oleh anak-anak seumuran cucunya. Saat ia kembali dan berkomunikasi dengan pihak terkait mereka menjawab bahwa Indonesia sudah memilikinya tapi menurutnya yang ada saat ini hanya bisa dilaksanakan dalam suasana biasa. Tapi jika dalam suasana perang, ia mencontohkan laut Cina Selatan dalam suasana geopolitik baru mungkin akan sulit.
Ia mencontohkan lagi dimana Rusia diserang oleh NATO, sekalipun serangan balik yang terjadi dua bulan lalu dianggap gagal tetapi cukup diakui Rusia kedodoran dalam menghadapi serangan itu.
Junta militer yang mengambil kekuasaan di Niger didukung oleh Rusia dimana kecenderungannya negara-negara tersebut lebih cenderung menggunakan tentara swasta professional.
Pada tahun 1971sampain1979 ia pernah bersekolah di Amerika di sebuah sekolah komando (sesko) dimana ia bertemu dengan seorang koleganya yang gagal masuk Akmil namun masuk ke Legiun Asing di Perancis sebagai tentara bayaran.
Koleganya tersebut sangat bahagia berada disana, mirip seperti pemain sepak bola yang dapat dinaturalisasi. Mereka disumpah untuk setia kepada Perancis, dalam setiap pertempuran dan atau perang dengan siapapun kecuali negaranya sendiri. Dan hal itu disebutkan dalam sumpahnya, sehingga jika Perancis berperang dengan negaranya dia tidak akan dipakai.
“Saat perang, prajurit tersebut akan diberikan uang muka lalu saat pulang akan diberikan lagi tergantung dari kemenangan yang ia peroleh dari perang,”ucap Hendro.
Ia mencontohkan seperti Wagner yang pernah sukses di Suriah, dimana prajurit-prajurit tersebut dapat bonus luar biasa, meski ada juga yang gagal dibeberapa wilayah.
“Tapi mereka punya pasukan yang siap ditempatkan dimana saja dan tidak mengeluh,”sahut Rhenald menandaskan.
Saat ini mereka ada di Mali, jadi jika Junta Militer yang sekarang di Niger minta bantuan maka mereka akan bergerak.
Rhenald menyatakan bahwa sebenarnya hal ini bukanlah hal yang baru karena dulu diketahui ada tentara Gurkha dari India.
Hendro menjawab”Gurkha memang dipakai Inggris.”
Namun belum lagi Hendro menjawab lebih jauh, Rhenald kasali lalu memotong dan mengajak mantan kepala BIN itu untuk menenggak hangatnya kopi di Café miliknya. Seorang Barista muda lalu menawarkan minuman kopi dingin atau panas.
Rhenald lalu mengalihkan wawancara dengan seorang pemuda yang kebetulan berada dibelakang mereka yang bekerja sebagai Bartender.
“Saya penasaran sama dunia intelijen sih Pak karena saya kalau nonton di film-film Hollywood itu kesannya sangat hidupnya tuh sangat rahasia gitu Pak ya Bahkan Kalau saya nonton James Bond Pak dia ada istilahnya gitu dia punya wewenang untuk membunuh itu gimana sih Pak dalam dunia nyata tuh kehidupan mereka?”ujar David sang bartender membuka pembicaran.
“Begini nyebut Badan Intelijen yang hebat gitu ya tapi kenyataannya setelah saya bergaul sama Mereka ternyata bego juga Enggak seperti di film itu satu.”
“Jadi itu rekayasa untuk membentuk image sehingga keren banget,”timpal Rhenald Kasali sambil berseloroh.
Hendropriyono pun menyahut bahwa semua ada sisi smart dan bodohnya meskipun itu agen rahasia yang dianggap terhebat seperti Mossad.
“Contohnya gitu kita udah eh sepakat ya setelah kita mengadakan sama penyelidikan bersama, penggalangan, pengamanan bersama kita sepakat supaya dalam rangka mengejar Osama Bin Laden tidak usah menyerbu dengan pasukan besar-besaran di Afghanistan,”ungkap Hendro dimana pada kenyataannya meski sudah sepakat, Osama tetap diserbu dengan pasukan besar padahal mereka baru selesai rapat dimana akhirnya target buruan berhasil kabur setelah gunung Tora bora di bom oleh AS. Padahal mereka dapat melakukan aksi kesatuan intelejen bersama untuk mencari dimana-mana.
Hendripriyono mengatakan operasi senyap menjadi tidak berguna ketika keputusan politik beda dengan apa yang harusnya dilakukan dalam operasi intelejen.
“Saat itu saya baru mau melapor ke presiden dan presiden mengatakan bahwa hal itu percuma karena tadi malam sudah di bom,”ujar Hendro yang disambut dengan tawa renyah Rhenald Kasali. Ia menambahkan bahwa sebuah operasi intelejen itu sangat tergantung pada pengguna.
Hal itu menjadi berbeda setelah Obama mengirim satu tim kecil saja untuk memburu Osama bin Laden.
“Setelah Obama mengirim satu tim saja SEAL, kamu lihat?”
“Ya malah dapat yang hanya 30 an atau 20an orang,”tambah Rhenald.
Orang yang pernah menjadi orang nomor satu di BIN itu mengatakan bahwa telah disimpulkan lalu diputuskan bersama namun tiga hari kemudian menjadi berbeda.
Hendro mengatakan operasi intelejen tidak selalu senyap, ada juga yang terbuka yang dikerjakan oleh duta besar. Ia menjelaskan bahwa Duta Besar itu sebenarnya adalah prinsipnya Intelejen terbuka. Duta besar ditempatkan dan membuka pos di negeri tersebut akan melaporkan secara terbuka mengenai kondisi di negara tersebut, Hendro menyebutkan bahwa seorang duta besar adalah tipikal intelejen terbua yang ditempatkan dalam bahasa informasi secara terbuka atau tidak dengan diam-diam dan dilaporkan ke pemerintahnya sendiri mengenai informasi ekonomi, budaya dan berbagai macam aspek.
“Jadi adal Intelejen terbuka, intelijen tertutup yang rahasia dan ada yang abu-abu.”
Menurut Hendro operasi yang abu-abu dilakukan lewat operasi Klandestine. Operasi Klandestine diibaratkan Hendro seperti sebuah hubungan persahabatan yang mana salah satu pihak dari kedua orang sahabat itu sebenarnya tidak berfikir sebagai seorang sahabat, itulah yang dikatakan pikiran klandestine.
“Pantas saya punya intel itu abu-abu, kadang bisa dipercaya kadang tak bisa dipercaya,”sahut Rhenal sambil tertawa. Hendro mengatakan bahwa intelejen itu tidak selalu rahasia. Dimana rahasia boleh bocor asalkan terlambat.
“Makanya di Amerika itu sesudah 30 tahun rahasia intelejen harus dibuka seperti tahun 1995. Presiden Megawati saat belum jadi presiden, dulu pernah datang ke kongres mendengarkan pembukaan rahasia-rahasia 30 tahun yang lalu.”
Hendro mengatakan rahasia yang dibuka adalah rahasia pada tahun 1961 sampai 1965. Pada peringkat pertama adalah rahasia tragedi teluk babi di Havana dan tahun 1965 terkait G/30/S/PKI, dimana terjadi pembunuhan hinga dua juta rakyat Indonesia saat itu. Itu adalah kerjaan CIA dan itu dianggap kegagalan karena dalam perencanaan seharusnya tidak terjadi pembunuhan.
Hendro mengatakan bahwa CIA tidak menyangka akan terjadi pembantain sebesar itu, ang ditambahkan Rhenald sampai membuat sebuah sungai dipenuhi dengan mayat dan itu tidak terkendali. Hal itu dianggap gagal karena target mereka sebenarnya hanya menggulingkan Soekarno. Sekalipun salah satu tujuan sebenarnya adalah merebut kembali Freeport dan mendapatkan izin untuk melakukan pertambangan disana.
Hal itu dibuka oleh kongres dimana target CIA hanya sebatas Soekarno, bukan menarget pada dua juta penduduk Indonesia dan hal itu dianggap sebagai kesalahan besar. Semua kesalahan itu dibuka untuk perbaikan ke depan.
“ Makanya saya bilang rahasia itu boleh bocor asal terlambat,”jelas Hendro sambil tertawa.
“Terlambat 30 tahun,”tambah Rhenald.
“Pak kan kadang-kadang Tuh jadi jokes gitu oh ngasih tukang nasi goreng bawa HP itu Intel gitu nah sebenarnya ketika konsep penyamaran itu sampai segitunya Pak. Artinya dia jadi seseorang yang lain gitu itu gimana Pak?”tanya David.
“Eh itu zaman, dulu gitu cerita dulu dan di film menarik cuman sekarang enggak usah gitu kita begini aja istilahnya sudah intelejen.”
“Istilahnya intel Melayu,”sahut Rhenald.
Hendropriyono mengatakan bahwa metode seperti itu sudah tidak dlakukan lagi, dimana saat intelejen melakukan maping terhadap negara orang musuh tak perlu masuk untuk mengintip semuanya karena Internet dapat melakukannya .
“Tahun 71 Saya sekolah intelijen di Australia sekolah intelijen Pertama Dan Terakhir karena setelah itu dibubarkan.”
Saat itu DPR Australia protes karena keberadaannya dalam sekolah itu. Mereka mengatakan bahwa Indonesia bukan negara sekutu dari Australia lalu diambil langkah untuk dibubarkan. Hendropriyono mengatakan dia adalah angkatan pertama dan angkatan terakhir namun ia sudah mendapatkan semua ilmunya.
Ia mencontohkan bahwa ia sendiri saat itu belum pernah melihat sebuah peta yang disebut peta oblique dengan skala satu berbanding 50.000 dan satu lebih dari itu, dimana semua terlihat dan menjadi objek tiga dimensi.
Ia mengatakan bahwa tahun 71, Australia sudha bisa melihat jalan Thamrin pakai satelit dimana menurutnya pada zaman dulu saja mereka sudah begitu canggih, zaman sekarang mungkin bisa lebih dari itu.
“Saya tahu bahwa setiap kali kita ada aplikasi keadaan misalnya aplikasi operasi dalam suatu situasi simulasi itu selalu Cina, Indonesia musuh. Saya bilang Kenapa nggak yang lain?”tanya Hendro dan dijawab “tetangga itu teman sekaligus musuh.”
Merupakan sebuah keganjilan dimana pada bidang diplomasi Indonesia yang dicontohkannya dalam operasi Garuda Shield, mereka sudah tidak memiliki masalah dalam kondisi medan karena mereka sudah tahu. Dari situlah maka muncul konsep geopolitik itu.
“Jadi di kepala mereka kita ini adalah musuh?”tegas Rhenald.
“Kalau tidak begitu kita tidak akan siap, karena dia itu nanti kalau diadakan suatu latihan dimana ini rencana seperti rencana merah, kalau sudah terjadi perubahan dimana saat latihan dia koreksi dia sebut rencana hijau.”cetus Hendro mengkonfirmasi pernyataannya tentang berbagai macam rencana yang dapat digunakan dalam peperangan. Hendro menyatakan saat Garuda Shield musuh mereka Imajiner.
“Apa karena rencana Indonesia selalu merah putih. Selalu cinta tanah air, selalu nasionalis bagi bangsa barat?” ujar Rhenald, lalu kembali menambahkan,”bagi bangsa barat kata Nasionalis itu tidak mereka sukai.”
“Tidak mereka sukai karena Nasionalis itu mereka anggap Chavinistis,”sahut Hendro, meski menurut Hendro interes Nasional mereka sendiri malah mencolok.
“Tapi mereka berambisi untuk menguasai resources negara lain.”
“Percuma kita menggalang kita bicara gitu lobi pemerintah sekarang kan pemerintah Amerika Serikat dan Barat sedang turun semuanya ya.”
“Yang sekarang naik Black Rock atau investor.”
Rhenald pun mengaminkan.
“Dia sudah siapkan 10 triliun buat membangun kembali Ukraina.”
“Padahal kalau street state, itu yang kesenangan perang dia kan produksi senjata.”
Hendro mengatakan bahwa ada saham BlackRock dan Rothschild dipertahanan, buat senjata dan pesawat tempur senjata pemusnah masal seperti peluru kendali yang sekali tembak bisa menargetkan 99 sasaran.
“Ada lagi tu yang pake IT Drone disebut loitering drone, kalau tidak ada sasaran dia Cuma muter-muter begitu dia ada sasaran baru dia nembak dan dalam sekejap dia nembak dengan menghantamkan badannya ke situ,”tutur Hendro merujuk pada Drone Kamikaze.
“Agak mirip dengan Wagner kemaren,”sahut Rhenald.
Hendro membenarkan, hal itu dilakukan merujuk pada pengkhianatan Yevgeni Prigozhin yang pernah akan menggempur Moskow beberapa waktu lalu. Lalu Hendro menunjuk pada David terkait apa yang dibahas sebelumnya mengenai intelejen yang mirip dengan film.
“Untuk cara perang pak, Pak Hendro melihatnya ke dean itu perangnya masih militeristik begitu atau masih akan terjadi enggak sih? Atau katakanlah soft power gitu . Kalau anak-anak muda saat ini kan mungkin mereka lebih takut diserang BTS Army,K-POP dibandingkan US Army.”
David menambahkan mengenai keberadaan Soft Power Culture yang datang kesini dan berpengaruh. Dimana ketika membicarakan isu Nasional menjadi tidak sensitif terhadap nasionalisme dan digerakkan oleh kultur dari luar.
Hendro menjawab,”bahkan Hollywood itu sifatnya Hybrid.” Ia menambahkan karena bagaimana pun jika berhadap-hadapan dengan orang dalam konteks apapun bukan hanya sekedar perang persaingan dan percintaan.
“Nomor satu adalah tembakan terlebih dahulu.Ngomong rayu-rayuan dobol, kedua manuvernya kabur nanti diambil orang ada manuver ada gerakan fisik, ketiga serbuan”
Hendro menyimpulkan dalam perang akan ada tiga hal tersebut yaitu daya tembak, maneuver gerakan dan serbuan dimana satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
Ia menambahkan bahwa di dunia siber juga seperti itu dimana mereka akan melempar hoax, simulacra sampai masyarakat bingung mana musuh dan dimana teman.
“Dalam IT itu saja saya bisa adu, anda sama prof Rhenald mengirim SMS. Beliau marah, padahal yang bikin saya dan anda sumpah-sumpah tidak melakukannya.”
“Saya kira dalam politik relevan belakangan ini,”cetus Rhenald Kasali.
David pun menyinggung hal tersebut sebagai bagian dari perang Psikologi.
Ramalan Akan Berubahnya Geopolitik
“Perang Psikologi itu kan begini, kita ini kan berpolitik bebas aktif dan apa ya kalau bara menyala di Laut Cina Selatan, karena pergeseran geopolitik dan strategi dari Eropa Timur kan sekarang ke Afrika Barat, kalau ternyata 13 negara ECOWAS tidak menanggapi pancingan ini menyerbu Niger, hal ini bisa bergeser lagi ke laut Cina Selatan.”
Menurutnya jika di laut Cina Selatan yang ditakutkan barat adalah Cina bantu Rusia dan Rusia akan bantu Cinta di Tenggara . Karena yang dikuatirkan Amerika Cina bantu Rusia, dan timbal baliknya Rusia akan bantu Cina atau Korea Utara. Oleh sebab itu mulailah laut Cina Selatan ini digalang, pemerintah yang tidak pro terhadap CIA termasuk negara yang netral akan digulingkan.
Peran Artificial Intelejen
Hendro mencontohkan dimulai dari kemenangan Bongbong di Filipina, Anwar Ibrahim di Malaysia. Salah satu yang tejradi adalah pemilu di salah satu negara Junta Militer, padahal sudah bisa dipastikan yang menang adalah Junta Militer dan ternyata kalah. Dan ini yang membuat mereka bingung. Yang diartikan bahwa permainan IT dari pihak luar sudah sangat luar biasa.
“Artificial intelligence yang mengendalikan it-nya masuk perhitungan suara main suara di sini-sini dikumpulkan di situ semua itu dia sekarang makanya ada kalau capres kita sekarang sedang mendekati supaya pada kesana tolong kita jangan diganggu,”jelas Hendro. Sebab apabila diganggu dengan perhitungan cepat bisa kacau.
“Termasuk beli senjata dari sana,”sahut Rhenald
Hendro kemudian mencontohkan Thaksin pulang ke Thailand namun tak ada yang berani menahannya karena dia menang pemilu. Siapa saja yang tak disukai olehnya akan dikerjain. Disinilah Hendro mengatakan bahwa Singapura adalah negeri yang paling siap. Belajar dari itu Indonesia juga harus siap menghadapi itu. Menurut Hendro kalau dia sebagai subyek didalam geopolitik di Asia Tenggara maka obyeknya adalah Indonesia.
Ia menambahkan bahwa Barat menganggap presiden Indonesia saat ini pro Cina dan menurutnya tak mungkin obyeknya adalah pro Amerika .
“China ini adalah salah satu negara yang merupakan salah satu yang memiliki investasi di Indonesia, sekitar 175 Triliun Rupiah pada bulan Juli tahun 2023 perhitungan totalnya 175 triliun. Nomor 1 masih Singapura,”tutur Rhenald. Ia menginformasikan investasi terbesar nomor 1 diduduki oleh Singapura, 2. Hongkong dan yang ke 3 adalah China.
Rhenald menambahkan bahwa investasi Hongkong dapat diartikan sebagai investasi dari China karena merupakan bagian dari China, itu yang menyebabkan Indonesia dianggap pro China.
“Yang menarik juga strateginya China untuk membakar Laut Cina Selatan supaya Cina memproyeksikan kekuatan ke Laut Cina Selatan bukan ke Rusia ini pemerintahan semua ini harus perlu musuhnya Cina termasuk Indonesia dulu karena garis putus-putus 9 Dashline itu karena tuna perairan Natuna tapi Cina lihat begini dia rubah tuh sekarang 9 garis putus-putus itu nggak pernah kedengeran nggak deket-deket kita lagi,”jelas Hendro terkait isu klaim nine dashlinenya China.
Menurutnya saat ini diganti dengan 4 sha, 4 pulau yatu spreadly, kepulauan Jepang, Baseless bank, satu lagi Palawan.
Rhenald Kasalali menambahkan bahwa Amerika sekarang telah membangun pangkalan militer di Filipina dan Papua Nugini dan beberapa titik lain.
“Makanya saya bilang Hybrid, dia masih perlu kekuatan itu kita kan bebas dan aktif kalau ini oleh Cina dicabut strategi 9 garis putus-putus berarti kita enggak bisa ada alasan melawan Cina.”
Hendro mengartikan bahwa jika terjadi konflik dimana bara ini dinyalakan maka Indonesia akan jadi bufferzone. Bufferzone menurut Hendro jika berdampak mungkin tidak menjadi masalah, namun faktanya Indonesia lemah menurut Hendro.
“Lemah jadi kita lemah itu karena apa, karena gampang diadu, karena teknologi perangnya juga ketinggalan, uangnya juga terbatas.”
Hendro pun langsung menukas,”kalau uang nomor satu persenjataan kita, senjata kita ada strategis pelurunya nggak ada, lalu menurut Panglima TNI sebelum Panglima sekarang ini kan ada statement-nya itu, untuk perang 3 hari selesai kita nggak bisa lagi perang baris kedua.”
“Maka pertahannya harus wilayah karena sudah tidak ada peluru.”
Disintegrasi Sentral dan Strategi Capres ke depan
Hendro mengatakan karena tidak berdaya maka yang harus dikuasai melalui suatu konsep “disintegrasi sentral”, jadi tentara hybrid tidak perlu mendarat di Jakarta, Surabaya, Medan atau Makassar seperti Normandia. Ia menggambarkan tentara kayak piknik saja ke wilayah tersebut dengan alasan,” Saya ingin menjaga NKRI supaya tidak terjadi disintegrasi Central”.
“Dia bukan lagi ngomong disintegrasi peripheral; dukung yang enggak ada cerita itu cerita kuno sudah enggak relevan jadi integrasi Sentral langsung di centralnya dikuasai selesai itu.”
“Jadi mereka akan mempengaruhi bangsa kita atau apa?”
“Untuk pre-emptive strategi.”
“Tidak membela kesana?”
“Tidak, cukup diadu saja,”sahut Hendro.
“Saya kuatir sebagai seorang pengamat kalau sekarang sebagai intelejen ini kaum radikal ini sepi enggak muncul kan kayak waktu di jalanan, sudah gak ada lagi kan?”
“Apa karena sudah gak laku lagi atau karena memang disuruh tiarap.”kejar Rhenald memburu.
“Kalau suatu perubahan terjadi sampai 180 derajat tanpa penggalangan kita, tanpa sentuhan intelejen berarti strategi dia!”tegas Hendropriyono.
Ia menyangsikan mereka bisa berubah tanpa digarap oleh pihak intelejen.
“Bahkan dipoling pun tidak kelihatan,”tambah Rhenald.
“Langsung tiba-tiba diam, ditempat yang paling sensitif pun yang dulu perhatian kita terfokus disitu sekarang mengerek 17 Agustus kemaren Ulang tahun RI.”
Hendro menyatakan bahwa seharusnya ada pertanyaan tapi faktanya tidak satu pihak pun yang mengaku menggarap mereka. Dan hal ini dianggap Hendro sebagai strategi mereka dan hal ini musti diwaspadai.
“Ini yang dinamakan Kir Intel Strat, perkiraan intelejen strategi.”
Hendro menyambung lagi,”bunyinya begini ya, jadi yang kita harus waspadai adalah nanti 2024 kalau sampai misalnya yang dia dukung kalah itu ada masalah.”
“Jadi yang kita perlu khawatirkan kita perlu waspada bukan semata-mata pemilunya.”
“Setelah Pemilu juga perlu kita pikirkan,”ujar Rhenald.
“Siapapun yang menang dalam 5 tahun ke depan yang harus diwaspadai Chaos.”
“Dan ini memang sengaja supaya terjadi disintegrasi Sentral tadi supaya masuk tentaranya kayak orang piknik masuk gitu namanya itu pendaratan administratif bukan pendaratan taktis jadi tidak kaya normal.”
Rhenald kasali menggambarkan tentara Indonesia yang masuk kapal Dewa Ruci yang memainkan Drumband menghibur masyarakat di amerika.
Hendro menyatakan bahwa negara yang diinvasi tidak merasa diserbu, mereka menggambarkan bahwa kedatangan mereka untuk menjaga keamanan dari konflik.
Karena takjub dengan permainan jadi sudah tidak punya pikiran mereka diserbu. Mereka tidak datang untuk menginvasi namun malah akan membela serta menjaga keamanan dari konflik.
“David jadi pertanyaannya tadi adalah mulainya kita dari film propaganda terus sekarang kita lihat bagaimana ini berkembang semua kait satu sama lain.Jadi masih ada pertanyaan lagi?”tanya Rhenald Kasali, Davidpun menyudahi pertanyaannya karena hendak menyiapkan hidangan untuk para tamu yang lain.
Kelemahan Indonesia menurut Rhenald kasali
Rhenald Kasali menyimpulkan bahwa satu sama lain saling berkaitan. Ia berfikir sebelum terjadi tentara pikinik nanti kesini dari negara asing misalnya itupun kita sudah terganggu dengan suplai yang terputus dimana bahan baku tidak terhubung, masalah dengan beras dari sekitar area perang di laut Cina Selatan. Menimbulkan Chaos di era Globalisasi yang kita semua sudah saling tergantung.
“Tapi kita kembali melihat Al-zaitun, apa ada hubungannya dengan gejolak selama ini, apa yang bisa kita analisis?”
“Ini cerminan dari kesesatan. Jadi kita yang tadinya mengharapkan hukum yang bisa jadi tempat kita bersandar kemudian berubah kepada media yang membawa aspirasi jalanan.”
Hendro menyatakan bahwa aspirasi orang di jalan Itu saja sudah membuat keputusan kenegaraan bisa keliru jadi, seperti alzaitun ini.
“Yang bikin ribut kan bukan yang saya sampaikan tadi orang-orang yang didepak dari Alzaitun itu tapi karena gencarnya di media massa membawa keputusan dari kebijakan dari pemerintah sebelumnya, kan tidak sejajar dengan pemerintah sebelumnya. Al-zaitun yang mendirikan dan meresmikan Presiden Republik Indonesia dan dirikan di era reformasi.”
Hendro menyatakan bahwa dengan begitu maka ia berpendapat bahwa dengan begitu maka jalanan dapat diartikan memenangkan opini bukan hukum.
“Bukan menyeret orang-orang yang berfikir jernih berpikir NKRI religious bisa terseret kesana.”
Strategi Cerdas Kabinet Jokowi
“Tapi saya lihat Cerdas sekali pemerintah Jokowi, mahfud. Kecerdasannya saya lihat begini KTT BRICS dia hadir, inikan gertakan juga. “Show a Forces”, kamu kerjain saya, mau bikin disintegrasi sana saya masuk.”
Dimana menurut Hendro, Indonesia sudah tawarkan untuk masuk BRICS.
“Hidup kalau perang dibikin saya seperti bebek lumpuh, begini kamu injak-injak.”
“Kita dipersoalkan di WTO, kita dipersoalkan di Barat.”
BRICS tetap berjalan walaupun India tidak setuju dengan invasi dari BRICS dimana ia ingin membuat uang sendiri. India ingin dalam tatanan geopolitik dimanapun dibelahan bumi ini tetap multipolar tidak lagi bipolar.
“Jadi seperti orang main catur tidak lagi konsep siapa menang siapa kalah. Kenapa banyak yang berpikiran begitu, karena mungkin hegemoni ini sudah terlalu lama berabad-abad orang bosan juga.”
“Pak Hendro cerita menarik kita diawal tadi kita bercerita mengenai diplomasi mengenai tongkat bisa jadi tongkat alat beladiri, jadi alat supaya kita dapat service lebih baik tapi tongkat juga bisa menunjukkan kita punya kekurangan,”terang Rhenald Kasali.
Rhenald pun melanjutkan kembali pada cerita Al-zaitun dimana terdapat cerita-cerita yang ada di Street Story yang muncul karena ini katanya operasi intelejen dalam pembentukannya.
“Tadi dari diplomasi tongkat jadi tongkat bisa sebagai alat bela diri, tongkat juga bisa jadi alat untuk bagi kita supaya kita dapat service yang lebih baik tapi tongkat juga bisa menunjukkan kita punya kekurangan ya bahwa kita sudah berumur.”
Rhenald melanjutkan,”Pasti berbeda tapi di lain pihak kita bicara soal Al- Zaitun yang banyak sekali cerita-cerita ada Street story yang muncul karena ini katanya operasi intelijen membentuk dan sebagainya tapi terus kemudian kita mendengarkan cerita apa yang terjadi sebetulnya dan saya kira jelas karena juga sekarang dunia tengah menghadapi suatu pergeseran yang saya tarik tadi ada beberapa hal menarik.”
Rhenald Kasali pun melanjutkan mengenai intelejen dalam bentuk yang bermacam-macam dimana kerahasiannya dapat dibocorkan jika waktunya sudah terlewat. Begitu juga mengenai Barat yang memindahkan energi agar China tidak membantu Rusia di Eropa.
Tetapi terkonsentrasi di Laut Cina Selatan sehingga perang terjadi ditempat ini sehingga barat lebih mudah untuk mengalahkan Rusia disana.
Hendropriyono menimpali bahwa Taiwan dan Asia Tenggara ditarik ke titik ini.
“Yang barat lupa adalah bahwa Cina punya konsep atau strategi yang luar biasa yaitu one country two system seperti dia mengambil Hongkong dan tempat judi Macau”
Hendro menggambarkan saat mengambil dua territorial itu Cina tak berdarah-darah seperti Indonesia saat ambil Timor Timur, dimana perang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.
“Silahkan ambil Kemerdekaan, tetapi tentara saya yang punya.” Hendro menceritakan bahwa yang ditarik ke tiang adalah bendera China tanpa perang. Yang masuk kepolisian ditarik ke Beijing sementara polisi yang berasal dari Beijing ditempatkan disana, tidak boleh punya tentara.. Jadi hal itulah yang akan diterapkan di Taiwan.
“Ini kita diskusi tentang politik tentang geopolitik dan semuanya ini bukan konspirasi tetapi ini adalah satu analisis yang saya kira masuk akal Pak Hendro. Terima kasih banyak Pak Hendro, terima kasih Jangan lupa dirawat itu burung-burung meraknya cinta sekali kata saya surprise senang sekali ketemu dengan Pak Hendropriyono tokoh Intel yang disebut-sebut sebagai Pak Kumis dan sekarang bersama selalu bersama dengan keluarga membesarkan anak cucu dan cicit. Luar biasa mudah-mudahan bapak selalu sehat dan bisa terus memberikan saran-saran kepada yang mudah untuk melihat dalam peta yang lebih strategis ini karena bagaimanapun juga ini adalah jam terbang Pak Hendro dan keteguhan apalagi Bapak juga adalah satu-satunya guru besar filsafat intelijen Perintis ya pandangan yang sudah dikaji juga oleh Pak Frans magnet Suseno saya pas baca kajiannya saya bilang Luar biasa ini Romo Magnisi Suseno tidak akan sembarangan dan berbagi cerita memberikan banyak hal sebenarnya banyak bertanya tapi saya kira kita harus batasi supaya cerita ini bisa disampaikan kepada anak-anak muda Terima kasih,”tutur Rhenadl Kasali menyimpulkan diskusi mereka hari itu.