Merajut Toleransi antar umat beragama di Kalimantan Barat
Kalimantan Barat tercatat sebagai salah satu daerah rawan konflik dimana di daerah ini pernah terjadi konflik berdarah antar etnis yang menyebabkan terkoyaknya rasa persatuan dan kesatuan antar segenap komponen bangsa.
Untuk mencegah hal itu diperlukan pembinaan serta komunikasi antar umat beragama dalam bentuk dialog yang dilakukan antar pihak. Sejurus dengan itu pada Sabtu (19/3/23) FKUB Kalbar menyelengarakan dialog bagi siswi SMU/SMK lintas Agama yang terdiri dari Sekolah Islam, Katholik, Hindu, Budha, Protestan serta Konghucu. Tujuan dialog ini adalah agar generasi milenial yang dikenal dengan nama generasi Z lebih memahami dan menjaga toleransi dan moderasi antar umat beragama.
Dialog Dalam Menghadapi Pemilu 2024
Dalam bulan September ke depan FKUB Kalbar akan menyelenggarakan dialog lintas agama antar tokoh agama di Kalimantan Barat untuk mereduksi gesekan-gesekan yang dapat memecah belah masyarakat dalam pemilu legislatif 2024 mendatang, pilkada serta pilpres. Gesekan yang biasanya timbul dari politik identitas ini akan dapat dicegah dengan komunikasi serta koordinasi yang intens antar berbagai pihak.
Dialog kali ini di narasumberi oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Kalimantan Barat, Drs. H. Manto Saldi, MSi, dan Prof. Dr. Ibrahim, MA sebagai ketua FKUB Kalimantan Barat. Makarius Sintong sendiri terlibat aktif dalam mengkapanyekan keberagaman dalam dialog yang berkesinambungan antar pihak. Perbedaan antar berbagai pihak merupakan peluang maupun masalah yang dapat memicu konflik maka dari itu diperlukan dialog yang berkesinambungan untuk mencegah terjadinya konflik sekaligus mengharmoniskan semua pihak.
Irang Luth.